Tips mengelola gaji BMI Korea | BumiKorea ㅣBelajar Bahasa Korea untuk Pemula

Tips mengelola gaji BMI Korea Bumi Korea Jumat, 05 Juni 2020 No Comment

Sukses mengelola keuangan dari gaji untuk BMI Korea


Manajemen finansial / pengelolahan keuangan adalah hal yang sangat penting untuk mencapai kesuksesan baik untuk pengusaha maupun pekerja, terlebih lagi bagi BMI Korea. Tanpa pengelolahan keuangan yang baik semua akan sia-sian dan takkan menghasilkan apa-apa.

Buruh Migran Indonesia di Korea (BMI Korea) adalah sebutan untuk orang-orang Indonesia yang bekerja di Korea / para pekerja Indonesia untuk Korea Selatan. Sebelumnya  BMI Korea di Kenal dengan istilah Tenaga Kerja Indonesia Korea (TKI Korea). 

Profesi BMI Korea adalah salah satu profesi yang sangat banyak diminati oleh warga negara Indonesia (WNI), hal ini dibuktikan dengan banyaknya orang yang mendaftar EPS-TOPIK (Employment Permit System - Test of Proficiency in Korean) atau tes kemampuan bahasa Korea bagi calon tenaga kerja asing yang ingin bekerja di Korea mencapai puluhan ribu orang setiap tahunnya sedangkan yang dibutuhkan hanya 2000an orang saja. Dulu saat kami mendaftar pun ternyata se-Indoneasia ada 40.000 orang yang sudah mendaftar saat itu.

Bukan hanya di Indonesia bahkan di negara lain pun sama seperti, Thailand, Vietnam, Filipina, Mongolia, Kamboja, Nepal, Srilanka, Pakistan, Gana, Uzbekisytan, China dan lain-lain mereka mengirimkan ribuan tenaga kerja ke Korea setiap tahun dan setiap tahunnya ada puluhan ribu peminat.

Ya Korea Selatan adalah tambang emas bagi para pekerja khususnya kaum buruh. Dengan gaji yang sangat besar, fasilitas yang luar biasa, ditambah berbagai macam bonus dan tunjangan yang WOW!, serta perlindungan hukum dan hak yang sama dengan pekerja lokal membuat Korea menjadi negeri impian bagi para pekerja.

Namun tidak semuanya orang yang bekerja di Korea berakhir dengan happy ending, faktanya banyak sekali dari mereka yang sudah bekerja di Korea selama 5 tahun bahkan lebih tetapi ketika pulang ke kampung halaman tetap tidak memiliki apa-apa. Pulang hanya membawa rambut gondrong dan foto-foto narsis selama di Korea saja.  Memang banyak sekali penyebabnya namun sebagian besar disebabkan oleh ketidak mampuan mengelola keuangan gaji mereka.

Selama di Korea biasanya kami selalu menghabiskan gaji kami tak tersisa, ya biar lebih enak gaji itu harus dihabiskan jangan sampai ada sisa. Tetapi cara menghabiskan dan dijalan apa menghabiskannya itu yang harus diperhatikan.

Berikut ini kami share tips sukses cara mengelola keuangan dari gaji BMI Korea yang sudah kami terapkan sendiri selama 5 tahun lebih di Korea...

1. Melunasi utang

Jika kamu punya utang / pinjaman, maka melunasi hutang/pinjaman adalah hal yang paling utama yang harus disegerakan, karena membayar utang adalah kewajiban. Jika kamu tidak memiliki utang, maka kamu boleh langsung mengalokasikan gaji kamu hal lainnya.

2. Infak / sedekah

Alokasikan minimal 2,5% untuk infak/sedekah syukur-syukur bisa lebih dari itu. Bersedakah/berinfak adalah hal yang sangat dianjurkan oleh semua agama, terlebih lagi bagi seorang muslim karena banyak ayat dan hadits yang memerintahkan untuk berinfak/bersedekah.

Bersedekah adalah wujud syukur kita atas rezeki yang telah kita terima, selain itu didalam harta kita ada hak orang lain yang harus kita penuhi. Bersedekah bisa membersihkan dan mensucikan harta dan jiwa kita, dan masih banyak lagi manfaat dari bersedekah. So saran kami alokasikan 5% dari gaji kamu untuk sedekah.

3. Keluarga

Alokasikan gaji kamu untuk keluarga dirumah sesuai dengan kebutuhan biaya hidup selama satu bulan, jangan kurang dan jangan berlebihan juga karena perilaku kebanyakan orang Indonesia itu konsumtif, jadi dijatah sebanyak apapun tetap akan habis berilah sewajarnya saja.

Misal kebutuhan keluarga untuk bayar, listrik, air, dan sebagaigai sebesar 3juta rupiah, boleh kita jatah untuk keluarga sebesar 3,5 juta perbulan atau 30% dari gaji kamu.

4. Investasi

Sisihkan sebagian gaji kamu untuk investasi, bisa berbentuk reksadana, saham, dan lain-lain. Jika kamu masih awam di dunia investasi cara paling aman untuk berinvesti adalah dengan berinvestasi pada logam mulia atau emas batangan.

Jika kita menabung uang memang jumlahnya akan terus bertambah seiring dengan seringnya kamu menabung, tetapi tahukah kamu bahwa setiap tahun nilai atau daya beli dari uang yang kamu tabung tersebut akan berkurang karena tergerus oleh inflasi (kenaikan harga barang-barang dan lainnya).

Namun tidak untuk emas batangan / logam mulia harganya selalu naik di atas inflasi setiap tahunnya. Ketika kami pertama kali berinvesati emas batangan dari hasil gaji kami sebagai BMI Korea pada tahun 2014 harga emas batangan / logam muli masih Rp.475000 / gram, hari ini saat artikel ini ditulis Rabu, 3 Juni 2020 harga emas batangan mencapai Rp.904.000 / gram.

Setidaknya ada 3 cara untuk berinvestasi pada logam mulia yaitu pertama dengan cara beli tunai, yang ke-2 tabungan emas, dan yang ke-3 kredit emas. Oleh karena itu saran kami sisihkan sekitar 20% untuk investasi pada logam mulia/emas batangan.

5. Tabungan

Meskipun menabung bukan langkah yang tepat untuk menyimpan uang, namun cara ini perlu juga dilakukan untuk keperluan mendesak seperti salah satu keluarga jatuh sakit atau ada kejadian-kejadian yang tak diinginkan seperti kecelakaan dan lain-lain.

Jika kamu memiliki tabungan, kamu bisa dengan cepat menarik tabungan kamu untuk pembiayaan-pembiayaan tersebut. So alikasikan 15% dari gaji kamu untuk ditabung.

6. Tak terduga / lain-lain

Alokasikan 5% saja dari gaji kamu untuk hal-hal yang tak terduga dan lain-lain selama di Korea. Seperti untuk beli obat jika sakit ringan, mentraktir atau menjamu teman jika ada teman yang main, atau membeli pakaian jika dibutuhkan seperti saat musim dingin pasti akan butuh pakaian musim dingin dan lain-lain.

7. Investasi leher ke atas

Investasi leher ke atas maksudnya adalah investasi untuk isi kepala kamu atau untuk membeli ilmu. Kamu tidak selamanya akan terus bekerja di Korea, cepat atau lambat, mau atau gak mau kamu akan pulang ke Indonesia entah karena habis kontrak atau hal-hal lainnya, kecuali jika kamu menikah dengan orang Korea dan menjadi warnga negara Korea.

Oleh karena itu pikirkan dari awal ketika pulang nanti mau usaha apa atau mau bekerja menjadi apa. Jika sudah diputuskan, investasi leher ke atas yang 5% itu gunakan membeli buku, ebook, e-course atau ikut seminar, biasanya di Korea juga banyak diadakan seminar-seminar kewirausahaan dan pengembangan diri.

8. Biaya hidup di Korea

Yang terakhir adalah untuk biaya hidup selalama di Korea. Kalau melihat persentase di atas berarti ada sisa 20% dari gaji kamu untuk biaya hidup kamu di Korea. Menurut kami 20% itu sudah lebih dari cukup untuk biaya hidup di Korea, jadi manfaatkan dengan baik, itu adalah jatahmu habis gak habis kamu gak punya beban apa-apa lagi, kamu tidak perlu meresa berdosa menghabiskannya karena semua kewajibanmu sudah terpenuhi semua.

Kenapa biaya hidup mendapat jatah di akhir karena jika di awal kamu tidak akan pernah sempat untuk berinvestasi menabung dan sebagainya. Jika pola berpikirnya "ah nanti saja menabung dan investasi mah kalau ada sisa", kami pastikan kamu tidak akan bisa menyisakan gaji kamu untuk hal tersebut. Karena yang namanya uang kalau dipegang terus baik dalam bentuk tunai maupuan di ATM akan cepat habis. Sudah sunnatullah sifat manusia itu akan konsumtif ketika pegang uang, ingin beli apapun langsung dibeli karena merasa memegang uang.

Tabel alokasi gaji BMI Korea
Alokasi
Persentase
Infak/sedekah
5%
Keluarga
30%
Investasi
20%
Tabungan
15%
Tak terduga
5%
Investasi leher ke atas
5%
Biaya hidup di Korea
20%
Total
100%

Persentasi diatas hanyalah  contoh yang sudah kami terapkan selama di Korea, kamu bisa merubah besaran persentasenya sesuai kebutuhan masing-masing.

Jika kamu bisa menerapkan cara pengelolahan keuangan seperti diatas, kamu akan banyak mendapatkan keuntaungan. Selama bekerja di Korea kebutuhan kamu dan keluarga kamu terpenuhi karena sudah ada jatahnya, dan ketika habis kontrak dan pulang kamu memiliki tabungan, investasi emas, ilmu dan pengalaman yang siap kamu gunakan ketika terjun di dunia usaha atau pekerjaan lainnya.

Hal-hal yang perlu dihindari

1. Membeli sesuatu karena keinginan
Kesalahan yang paling banyak dilakukan adalah membeli sesuatu berdasarkan keinginan saja hanya memenuhi hasrat atau nafsu padahal sesunguhnya mereka tidak benar-benar membutuhkan barang tersebut. Dan pada akhirnya barang tersebut pun tergeletak tak berguna. 

So "Belilah apa yang kamu butuhkan bukan apa yang kamu inginkan"

Bukan kebutuhan hidup yang membuat kita sulit tapi keinginan kitalah yang membuat hidup kita menjadi sulit.

2. Menaikkan gaya hidup
Biasanya ketika seseorang pendapatannya naik maka seketika gaya hidupnya juga ikutan naik. Ini berbahaya harus segera dihindari karena inilah yang membuat kita sulit sukses.

Seberapa tinggi naiknya penghasilan kamu usahakan pertahankan gaya hidup jangan sampai ikut naik, sebab yang namanya gaya hidup jika sudah naik sulit sekali menurunkannya.

Bukan kebutuhan hidup yang terus naik yang akan menyengsarakanmu tetapi gaya hidup yang terus naiklah yang akan menyengsarakan hidupmu.

Itulah beberapa tips dari kami tentang cara mengelola keuangan dari gaji BMI Korea, semoga bisa diterapkan dan semoga bermanfaat


by Bumi Korea

Bumi Korea Media online untuk berbagi pengetahuan seputar korea selatan mulai dari bahasa kebudayaan dan hiburan

Follow her @ Instagram | Facebook | Instagram

Tags:

No Comment